-->

Andre Rand 'Cropsey': Pembunuh Berantai & Surat Penjara Misterius

Andre Rand 'Cropsey'


Andre Rand adalah mantan penjaga Willowbrook State School, fasilitas pendidikan bagi penyandang disabilitas di Staten Island. Setelah institusi itu ditutup tahun 1987, pria kelahiran Manhattan itu beralih profesi menjadi pembunuh berantai yang menyasar anak-anak. Korban-korbannya kerap ditemukan dalam kondisi tak utuh usai diculik dan dibantai.


Modus operandi kejam inilah yang mengantarkannya pada julukan mengerikan: "Cropsey"


Profil Kriminal

Andre Rand, terlahir di Manhattan pada 11 Maret 1944, tercatat sebagai kriminal paling tersohor di Staten Island. Gelar itu melekat lantaran pola kejahatannya yang tak biasa: menargetkan anak-anak tak bersalah melalui metode brutal nan terstruktur.


By Scan by NYPL
By Scan by NYPL


Di era 1980-an, Rand menjabat sebagai petugas keamanan di Willowbrook State School – institusi khusus penyandang disabilitas yang didanai negara bagian New York. Meski mengusung misi edukasi dan perlindungan, fasilitas ini menyimpan rahasia kelam.


Secara kasat mata, institusi ini terlihat berfungsi normal. Citra tersebut runtuh ketika inspeksi mengungkapkan kondisi fasilitas yang mengenaskan bagi penghuni disabilitas, mulai dari sanitasi amburadul hingga praktik perawatan tidak manusiawi. Skandal pengelolaan dana dan praktik operasional menyimpang memaksa pemerintah menutup institusi tersebut pada 1987.


Usai kehilangan pekerjaan, Rand tidak beralih ke profesi legal. Alih-alih, ia memilih jalur kriminalitas lebih gelap. Rentang waktu antara penutupan sekolah hingga awal 1970-an* diwarnai hilangnya sejumlah remaja perempuan. Korban pertama yang tercatat adalah Alice Pereira (5 tahun).


Gelombang Penculikan Misterius

Kasus pertama terjadi pada 10 Juli 1972 saat Alice Pereira (5 tahun) hilang saat bermain di lingkungan rumahnya, sekitar beberapa mil tenggara Willowbrook. Saat itu, Rand tengah menjalani masa percobaan usai bebas dari hukuman 10 bulan penjara atas kasus penculikan sebelumnya.


Meski menjadi tersangka utama, Rand luput dari tuntutan hukum lantaran tidak ada bukti forensik yang mengaitkannya dengan hilangnya Alice. Pola serupa terulang sembilan tahun kemudian: Holly Ann Hughes (7 tahun) dilaporkan hilang pada 15 Juli 1981. Beberapa saksi mengaku melihat gadis kecil itu bersama Rand sebelum menghilang, namun otoritas kembali gagal mengumpulkan alat bukti yang konklusif.


Eskalasi teror berlanjut. Tahun 1983, Tiahease Jackson (11 tahun) lenyap dari pemukiman dekat Willowbrook. Setahun berikutnya, korban dewasa pertama tercatat – Hank Gafforio (21 tahun) – juga raib tanpa jejak. Seluruh kasus ini menyisakan pertanyaan yang sama: Andre Rand selalu menjadi tersangka, namun tak pernah diadili.


Baca Juga: Vending Machine Murder 1985, Kisah Misteri Keracunan Oronamin C di Jepang yang Tak Terpecahkan


Rentetan tragedi ini mengubah Staten Island menjadi kota yang diselimuti paranoia. Warga hidup dalam bayang-bayang predator tak terlihat, sementara aparat terus kebuntuan mengungkap jaringan kejahatan yang seakan tak berujung.


Tiga tahun pasca kasus Hank Gafforio, gelombang teror mencapai puncaknya. Jennifer Schweiger (12 tahun), gadis dengan sindrom Down, dilaporkan hilang pada 9 Juli 1987. Operasi pencarian selama 35 hari berakhir tragis: tubuhnya ditemukan terkubur di lahan bekas Willowbrook State School.


"Saat menggali lokasi itu, kami melihat kaki kecil menyembul dari tanah," kenang Bob Devine, relawan tim pencari Schweiger, "Pemandangan itu seperti mimpi buruk yang tak akan pernah hilang dari ingatan."


Andre Rand ditangkap.
Andre Rand ditangkap.

Rand akhirnya ditangkap bukan karena bukti fisik, melainkan konsistensi kebohongannya. Dia bersikeras tak pernah bertemu Schweiger, klaim yang bertolak belakang dengan kesaksian belasan saksi mata. Interogasinya semakin mencurigakan ketika dia terus berganti-ganti versi cerita tentang aktivitasnya di sekitar lokasi penemuan jenazah.


Meski tubuh Schweiger telah menjadi bukti kunci, persidangan Rand berujung pada keputusan juri yang terbelah. Tuduhan pembunuhan gagal dibuktikan lantaran minimnya bukti forensik langsung. Namun, pengadilan menjatuhkan vonis bersalah untuk tuduhan penculikan tingkat pertama – dakwaan yang didukung oleh rekam jejak kriminalnya dan kesaksian para saksi.


Vonis ini menjadi kemenangan parsial bagi penegak hukum. Rand akhirnya mendekam di balik jeruji, meski publik tetap geram karena pelaku tak bisa diadili untuk kasus-kasus hilang lainnya yang belum terungkap.


Keputusan Hukum


Andre Rand dibawa keluar dari Pengadilan
Andre Rand dibawa keluar dari Pengadilan Negeri St. George dalam keadaan diborgol pada tahun 2004, menyusul pembukaan persidangan kasus hilangnya Holly Ann Hughes.


Berdasarkan pemberitaan media, Rand dinyatakan bersalah atas penculikan Holly Ann Hughes (1981) dalam persidangan tahun 2004 – lebih dari dua dekade setelah gadis itu hilang. Kendala minimnya bukti langsung berhasil diatasi berkat ketiadaan batas waktu penuntutan untuk kasus penculikan tingkat pertama di New York.


Vonisdia berbuah hukuman tambahan 25 tahun hingga penjara seumur hidup, menggandeng hukuman sebelumnya. "The Staten Island Boogeyman" ini tetap terkurung hingga kini untuk kasus Hughes dan Jennifer Schweiger, dengan pembebasan bersyarat baru mungkin diajukan pada 2037 – tahun di mana Rand akan berusia 93 tahun.


Selama masa hukuman, Rand rutin mengirim surat bertema Hari Ibu ke kantor redaksi The Advance. Surat-surat berkaligrafi rapi itu dialamatkan kepada "semua wanita di Staten Island yang mendukung pembebasan terhadap orang yang tidak bersalah!"


Kegiatan surat-menyurat Rand kembali mencuat hampir sepuluh tahun setelah surat terakhirnya ke media. Pada November 2001, ia tiba-tiba mengirimkan setumpuk surat kepada koran The Advance. Yang mengejutkan, sebagian surat itu ternyata sudah ditulis sejak 1994. Seluruh surat ditulis dengan tulisan tangan sangat rapi, terstruktur layaknya dokumen resmi, hingga menimbulkan spekulasi apakah ada pihak lain yang membantunya.


Isi surat-surat itu beragam: dari tulisan panjang tentang bahaya perlombaan senjata nuklir, kenangan masa kecilnya terlibat balap mobil hot rod, hingga permintaan liris untuk mencari "teman pena yang baik hati" guna menemani hari tuanya. Beberapa surat dilengkapi gambar sketsa pesawat terbang mini dan desain panel kontrol kokpit.


Akhir Kisah

Andre Rand kini telah mendekam di balik jeruji besi. Peluangnya untuk menikmati kebebasan, berbaur dengan masyarakat, apalagi berdekatan dengan anak-anak, telah pupus sepenuhnya.


Dosa-dosanya di masa lalu tetap meninggalkan luka psikologis masif bagi korban, keluarga, dan komunitas. Jejak kekejamannya menjadi catatan kelam yang tak terhapuskan dari ingatan kolektif warga Staten Island.


Di balik tragedi ini, terselip secara kelegaan: ancaman itu telah dinetralisasi. Masyarakat kini bisa bernapas lega, yakin bahwa sang terpidana takkan kembali meneror kehidupan mereka.

🚨

Yang Terhormat Pembaca Blog ArsipKriminal,

Kami menghimbau untuk tidak melakukan copy-paste konten tanpa izin. Setiap artikel dibuat dengan usaha dan waktu yang tidak singkat. Untuk mengutip materi, wajib sertakan sumber dengan tautan aktif (backlink) ke laman ini. Keberatan? Hubungi Kami!

LihatTutupKomentar